Laman

RAWATLAH KLIEN DENGAN HATI YANG CERIA DAN IKHLAS DENGAN PELAYANAN PRIMA!! ]
"Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu maka takutlah ke pada-Nya (Al-Baqarah:235)"

Rabu, 25 Juli 2007

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARDS

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME ( ARDS )

I. DEFINISI

ARDS atau Sindroma Distres Pernafasan Dewasa ( SDPD ) adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada berbagai penyebab pulmonal atau non-pulmonal ( Hudak, 1997 ).

II. ETIOLOGI

Menurut Hudak & Gallo ( 1997 ), gangguan yang dapat mencetuskan terjadinya ARDS adalah ;

Sistemik :

· Syok karena beberapa penyebab

· Sepsis gram negative

· Hipotermia

· Hipertermia

· Takar lajak obat ( Narkotik, Salisilat, Trisiklik, Paraquat, Metadone, Bleomisin )

· Gangguan hematology ( DIC, Transfusi massif, Bypass kardiopulmonal )

· Eklampsia

· Luka bakar

Pulmonal :

· Pneumonia ( Viral, bakteri, jamur, penumosistik karinii )

· Trauma ( emboli lemak, kontusio paru )

· Aspirasi ( cairan gaster, tenggelam, cairan hidrokarbon )

· Pneumositis

Non-Pulmonal :

· Cedera kepala

· Peningkatan TIK

· Pascakardioversi

· Pankreatitis

· Uremia

III. PATHOFISIOLOGI

Secara pathofisiologi terjadinya ARDS dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kerusakan sistemik

Pe ↓ perfusi jaringan

Hipoksia seluler

Pelepasan faktor-faktor biokimia

( enzim lisosom, vasoaktif, system komplemen, asam metabolic, kolagen, histamine )

Pe ↑ permiabilitas kapiler paru

Pe ↓ aktivitas surfaktan

Edema interstisial alveolar paru

Kolaps alveolar yang progresif

Pe ↓ compliance paru

Stiff lung

Pe ↑ shunting

Hipoksia arterial

Keterangan ;

Pergerakan cairan paru pada kasus ARDS :

· Terjadi peregangan / deposisi dari mebran hialin

· Intraalveolar Epithelial junction melebar

· Terjadi edema interstisial, cairan intravascular keluar, protein keluar masuk ke dalam alveoli

· Endotel kapiler paru pecah

· Eritrosit keluar dari intavaskuler masuk kedalam paru menyebabkan fenomena frozzy sputum

IV. KOMPLIKASI

Menurut Hudak & Gallo ( 1997 ), komplikasi yang dapat terjadi pada ARDS adalah :

· Abnormalitas obstruktif terbatas ( keterbatasan aliran udara )

· Defek difusi sedang

· Hipoksemia selama latihan

· Toksisitas oksigen

· Sepsis

V. MANIFESTASI KLINIK

Gejala klinis utama pada kasus ARDS adalah :

· Penurunan kesadaran mental

· Takikardi, takipnea

· Dispnea dengan kesulitan bernafas

· Terdapat retraksi interkosta

· Sianosis

· Hipoksemia

· Auskultasi paru : ronkhi basah, krekels, stridor, wheezing

· Auskultasi jantung : BJ normal tanpa murmur atau gallop

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan hasil Analisa Gas Darah :

· Hipoksemia ( pe ↓ PaO2 )

· Hipokapnia ( pe ↓ PCO2 ) pada tahap awal karena hiperventilasi

· Hiperkapnia ( pe ↑ PCO2 ) menunjukkan gagal ventilasi

· Alkalosis respiratori ( pH > 7,45 ) pada tahap dini

· Asidosis respiratori / metabolik terjadi pada tahap lanjut

Pemeriksaan Rontgent Dada :

· Tahap awal ; sedikit normal, infiltrasi pada perihilir paru

· Tahap lanjut ; Interstisial bilateral difus pada paru, infiltrate di alveoli

Tes Fungsi paru :

· Pe ↓ komplain paru dan volume paru

· Pirau kanan-kiri meningkat

VII. PENATALAKSANAAN MEDIS

· Pasang jalan nafas yang adekuat * Pencegahan infeksi

· Ventilasi Mekanik * Dukungan nutrisi

· TEAP * Monitor system terhadap respon

· Pemantauan oksigenasi arteri * Perawatan kondisi dasar

· Cairan

· Farmakologi ( O2, Diuretik, A.B )

· Pemeliharaan jalan nafas

VIII. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Prioritas masalah keperawatan pada klien dengan ARDS menurut Doenges (2001) adalah sebagai berikut :

  1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
  2. Gangguan pertukaran gas
  3. Resiko tinggi terjadi kekurangan volume cairan
  4. Cemas

Tidak ada komentar: